Jakarta, STABILITASBISNIS.COM – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mencatatkan kinerja Laporan Keuangan per tanggal 30 Juni 2022 dengan meraih Laba bersih sebesar Rp 65,30 miliar dan pendapatan sebesar Rp 1,18 triliun.
Industri Modular memberikan kontribusi terhadap Pendapatan WEGE sebesar Rp 97,48 miliar atau tumbuh 565,13% secara YoY dibandingkan Pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 14,66 miliar. Dan segmen Konsesi memberikan kontribusi terhadap Pendapatan WEGE sebesar Rp 20,57 miliar, tumbuh 98,75% secara YoY dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,35 miliar.
Adapun, Kas dan Setara Kas per 30 Juni 2022 sebesar Rp 525,18 miliar, total Ekuitas senilai Rp 2,41 triliun dan total Aset sebesar Rp 5,73 triliun. WEGE mampu menjaga Gross Profit Margin di level 9,40%, meningkat dari tahun sebelumnya dengan Operating Profit Margin (OPM) di level 6,27% dan Net Profit Margin (NPM) di level 5,52%.
WEGE dengan kinerja rasio DER yaitu sebesar 1,38 (kali), Gearing Ratio sebesar 0,30 (kali), dan Current Ratio sebesar 1,86 (kali). Kondisi tersebut menunjukkan WEGE memiliki tingkat likuiditas dan fundamental yang sehat.
Menurut Direktur Utama Hadian Pramudita, pencapaian ini didasari dengan komitmen untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi serta strategi pengembangan bisnis Perusahaan.
Kontrak Baru Agustus 2022
Capaian kontrak baru hingga Agustus 2022 telah mencapai Rp 3,35 triliun atau 47,17% dari target kontrak baru tahun 2022 sebesar 7,10 triliun “Kami optimis dan terus berusaha untuk bisa meraih pasar agar target kontrak baru di tahun ini dapat tercapai, karena WEGEmasih membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta”, terang Hadian. Adapun komposisi kontrak baru hingga Agustus 2022 diperoleh dari proyek Bandara Kediri, proyek pembangunan Gedung. Produksi PT Bio Farma, proyek pembangunan Gedung 1 & 2 Taman Inovasi ITB Bandung, RSUD Kalideres, Renovasi Gedung Bio Farma no.14 dan proyek pembangunan Masjid Al Hidayah Bogor fase 1 dengan total Rp 3,35 triliun. Dan dari Modular serta Konsesi mecapai Rp 72,05 miliar. Dari kontrak baru tersebut menunjukan komposisi pasar BUMN sebesar 25,55%, pemerintah 19,37% dan swasta sebesar 55,08%.