Jakarta, STABILITASBISNIS.com – Komposisi manajemen Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami perubahan. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan 24 Agustus 2021, mengagendakan perubahan susunan dewan komisaris. Hasilnya, RUPSLB mengangkat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI, menggantikan Mulya Effendi Siregar dan Muhammad Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Barat Periode 2008 – 2018, sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI.
Selain perubahan komisaris utama dan wakil komisaris, hasil keputusan RUPSLB juga telah menetapkan susunan komisaris BSI. Berikut susunan lengkapnya:
Adiwarman Azwar Karim : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Muhammad Zainul Majdi : Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Suyanto : Komisaris
Masduki Baidlowi : Komisaris
Imam Budi Sarjito : Komisaris
Sutanto : Komisaris
Bangun Sarwito Kusmulyono : Komisaris Independen
M. Arief Rosyid Hasan : Komisaris Independen
Komaruddin Hidayat : Komisaris Independen
Bank syariah yang berdiri pada 1 Februari 2021 itu pun menyampaikan kinerjanya pada semester I tahun ini. Meski baru berjalan dalam hitungan bulan, BSI berhasil mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, naik 34,29% dari periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). Kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara year on year (yoy).
Sementara dari sisi bisnis, pada semester I 2021 bank syariah milik Himbara ini telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp161,5 triliun. Jumlah tersebut naik sekitar 11,73% dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp144,5 triliun. Dari sisi liabilitas, penghimpunan DPK BSI sampai semester I 2021 mencapai Rp216,36 triliun, naik 16,03% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp186,49 triliun.
Maka, dengan kinerja tersebut, hingga Juni 2021, bank hasil merger BSM, BNI Syariah, dan BRI Syariah itu berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp247,3 triliun. Capaian tersebut naik sekitar 15,16% secara yoy. Pada periode yang sama tahun lalu total, dimana aset BSI mencapai Rp214,7 triliun.
(ed:ydr-001)