Jakarta, STABILITASBISNIS.COM – Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin Pasca pertandingan Arema FC Melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi sebuah insiden kerusuhan yang menelan korban jiwa hingga ratusan jiwa, insiden tersebut berawal atas kekecewaan suporter Arema FC atas kekalahan club idolanya dengan skor akhir 3-2 yang di menangkan oleh Persebaya Surabaya.
Kapolda Irjen Nico Afinta menceritakan kronologi yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang. “Terkait dengan proses pertandingan tidak ada permasalahan, semuanya selesai. Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai, terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri,” kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang
Setelah pertandingan selesai para suporter Arema FC turun ke dalam lapangan atas ketidak puasan dengan hasil pertandingan tersebut, Setelah hampir seluruh suporter dari Arema FC turun kelapangan, pihak kepolisian menembakan gas air mata yang mengakibatkan para suporter menjadi panik dan berlarian ke arah pintu keluar.
“(Lalu) Mereka pergi keluar di satu titik, di pintu keluar yaitu kalau nggak salah pintu 10.. kemudian terjadi penumpukan. Di dalam proses penumpukan itulah terjadi.. kurang oksigen yang oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit,” terang Nico.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan jumlah korban meninggal dunia saat ini berjumlah 125 “Saat ini data terakhir hasil pengecekan verifikasi Dinkes jumlahnya 125, tadi 129, karena ada tercatat ganda. Kemudian tentunya kami lakukan langkah-langkah lanjutan dengan tim DVI kemudian tim penyidik melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menginvestigasi secara tuntas dan nanti hasilnya kita sampikan ke seluruh masyarakat,” kata Sigit saat jumpa pers di Malang, Jawa Timur.
Jendral Sigit juga menegaskan bahwa kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini dengan melakukan pengumpulan data,fakta-fakta di lapangan serta rekaman CCTV. “Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Ke depan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan yang akan didiskusikan, akan menjadi acuan dalam proses pengamanan,”ungkak Sigit.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD Mengatakan bahwa insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Murni bukan disebabkan oleh bentrok antar suporter.
“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton,” kata Mahfud dalam akun Instagram-nya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga menyampaikan duka cita terkait peristiwa ini, Jokowi berharap peristiwa ini tidak akan terulang kembali. “Jngan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yg akan datang,” ujar Jokowi.
Jokowi juga memerintahkan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada korban yang sedang di rawat. “Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” Ujar Jokowi dalam akun Instagramnya.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan kepada Menpora, Kapolri serta Ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelakasanaan pertandingan sepak bola. dan juga Jokowi menghentikan sementara Liga 1 sampai rvaluasi pengamanan prosedur pengamanan dilakukan.
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,”Ungkap Jokowi dalam akun Instagramnya.
Sementara itu Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) turut berduka atas tragedi Stadion Kanjuruhan ini, untuk menghormati para korban jiwa yang meninggal FIFA membuat seluruh bendera negara yang berada di markan FIFA dikibarkan setengah tiang.