Oleh : Yudi Rachman
Jakarta, STABILITASBISNIS.COM – Indonesia dan Timor Leste adalah dua negara bertetangga dekat.
Bahkan tidak hanya bertetangga, Timor Leste beberapa puluh tahun yang lalu adalah propinsi ke 27 Indonesia.
Karena sudah menjadi negara berdaulat, dengan historis yang pernah terjadi, hubungan Indonesia dan Timor Leste menjadi semakin akrab.
Berbagai kerjasama terus dijalin, yang terbaru Indonesia dan Timor Leste berkomitmen memperkuat kerja sama di bidang ekonomi.
Seperti dilansir dari laman Sekertariat Kabinet, kerjasama ekonomi menjadi fokus pembahasan ketika terjadi pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Demokratik Timor Leste Jose Ramos-Horta.
Pertemuan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat pada Selasa (19/07/2022).
“Kita membahas berbagai kerja sama bilateral dengan terbuka dan bersahabat, dan komitmen penguatan kerja sama ekonomi menjadi fokus pembahasan,” ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Ramos-Horta usai pertemuan, seperti dikutip StabilitasBisnis.com.
Jokowi juga menyampaikan lebih detil pembahasan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste, termasuk sejumlah kesepakatan yang telah dicapai.
“Pertama, kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan dua negara. Dengan melihat tren hubungan perdagangan yang terus positif, saya yakin perdagangan dua negara bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.
Berikutnya adalah pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk memperkuat konektivitas darat dan laut.
“Untuk jalur darat, saya harapkan peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan. Dan untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin,” jelas Jokowi.
Kesepakatan berikutny adalah terkait dengan pembangunan perbatasan.
Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat pembangunan perbatasan. Karena perbatasan kedua negara ini adalah pintu gerbang dari konektivitas.
“Saya harap pembangunan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Napan dapat selesai tahun ini. Dan Saya juga mendorong agar Joint Border Comittee dapat dilakukan kembali,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyampaikan komitmen BUMN dan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk di bidang infrastruktur.
“Saya mendorong kedua negara dapat segera menyelesaikan bilateral investment treaty. Nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta Dolar AS, terutama di sektor perbankan, migas, dan telekomunikasi,” ujarnya.
Selain kerja sama ekonomi, kedua pemimpin juga membahas isu terkait penyelesaian negosiasi perbatasan.
“Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa, yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben,” tandas Presiden Jokowi.
Di akhir pernyataan, Jokowi menyampaikan bahwa pertemuan itu berlangsung produkti dan menghasilkan banyak kesepakatan yang segera akan ditindaklanjuti.
“Merupakan kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan luar negeri pertama Presiden Ramos-Horta,” pungkas Presiden.
Presiden Ramos-Horta datang ke Istana Kepresidenan Bogor sekitar pukul 09.50 WIB.
Setiba di halaman depan Istana, Presiden Timor Leste langsung disambut oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam kunjungan kenegaraan kali ini, ada empat naskah nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani oleh kedua negara.
Empat nota kesepahaman tersebut adalah di bidang pertanian, pergerakan lintas batas bus, standarisasi dan metrologi, serta kerja sama teknis di bidang perdagangan.***