Oleh : Keyzha Azahra I Editor : Yudi Rachman
Jakarta, 30 Januari 2022 – Lompatan kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 2021 mendapat apresiasi dari pemerintah sebagai pemegang saham pengendali. Di tengah pandemi Covid – 19, pada 2021 BNI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 10,89 triliun atau 232,2 persen year on year (yoy). Tumbuh tiga kali lipat dari profit tahun sebelumnya.
Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) yang tumbuh hingga 14,8 persen yoy sehingga mencapai Rp 31,06 triliun. Selain itu, kredit mengalami pertumbuhan kredit sebesar 5,3 persen yoy menjadi Rp 582,44 triliun dengan Net Interest Margin (NIM) berada pada level 4,7 persen. Kemudian pendapatan berbasis komisi (FBI) mampu dikerek dengan pertumbuhan 12,8 persen yoy. Pertumbuhan kredit semakin kokoh, karena ditopang Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 729,17 triliun atau tumbuh 15,5 persen yoy.Â
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan, BNI mampu menorehkan kinerja sangat positif di tengah masa pandemi membuktikan keandalan manajemen dan BNI dalam melakukan transformasi guna terus mencari ceruk-ceruk pertumbuhan ekonomi yang semakin dinamis.
“Dengan capaian ini, BNI diharapkan menjadi katalisator pemulihan ekonomi nasional baik di masa pandemi maupun pasca pandemi. Kami pun tetap berharap BNI menjadi BUMN yang sehat dan dikelola dengan bersih lagi transparan sebagai dasar good corporate governance,” kata Erick dalam BNI Business Meeting 2022 di Jakarta, Sabtu (29/1).
Erick berharap BNI dapat terus meningkatkan fokusnya dalam mendorong ekspansi bisnis internasional. Terlebih, momentum pertumbuhan ekonomi global tahun ini diproyeksi lebih kuat sehingga banyak peluang pertumbuhan baru yang dapat dioptimalkan oleh pelaku usaha korporasi sekaligus UMKM.
Emiten berkode BBNI ini tergolong berhasil menciptakan sebuah ekosistem pertumbuhan antara UMKM dan diaspora, seperti di United Arab Emirates (UAE). Â Ke depannya dapat menjadi model andalan yang dapat diduplikasi di banyak wilayah operasional global BNI.
“Seperti bagaimana kami lihat di UAE, kita berhasil mengkolaborasikan diaspora dan UMKM. Ini merupakan upaya untuk terus menciptakan lapangan kerja bagi semua masyarakat Indonesia di luar negeri. Tentu ini juga menjadi salah satu langkah guna mendukung ekspansi kinerja ekonomi kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Erick melihat, BNI memiliki potensi untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia 2022. BNI akan menjadi jembatan untuk merealisasikan berbagai proyek ekonomi berkelanjutan baru. Momentum G20 juga dapat dimanfaatkan BNI untuk melakukan showcasing layanan globalnya.
“Semoga dengan kondisi ekonomi makro yang lebih baik serta kinerja 2021 yang positif ini dapat menjadi modal BNI dalam menjawab semua ekspektasi pemangku kepentingan. BNI juga harus melakukan transformasi, dan inovasi guna meningkatkan kapabilitas dalam kinerjanya. Tentu juga dalam core value AKHLAK,” imbuhnya.
***