Penulis : Yudi Rachman I Editor : Yudi Rachman
Jakarta, 02 Desember 2021– Sebagai perusahaan BUMN yang fokus dalam mengelola energi kelistrikan dalam negeri, PT PLN (Persero) terus berupaya mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Selain potensi bisnisnya yang begitu besar di masa mendatang, bila ekosisten tersebut sudah terbentuk, akan mendatangkan banyak manfaat, salah satunya membuat perekonomian negara lebih stabil karena dapat menghemat devisa negara.
Sekertaris Utama Kementerian Investasi Ikmal Lukman, Indonesia tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri, sebab beberapa negara lain telah mengumumkan kebijakan percepatan penggunaan kendaraan listrik. “Kemudian lain dari itu, beberapa negara khususnya Amerika, Eropa China sedang berlomba-lomba membuat kebijakan bagi percepatan penggunaan dan produksi kendaraan listrik. Sehingga negara memberikan kebijakan yang kondusif untuk mendorong tumbuhnya industri mobil listrik dan penggunaan mobil listrik bagi masyarakatnya,” kata Ikmal.
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Kenyataan tersebut seharusnya menjadi peluang Indonesia sebagai produsen baterai dan mobil listrik, dengan cara menerapkan hilirisasi nikel. Dari proses peningkatan nilai tambah tersebut akan menghasilkan baterai cell, dimana batrei menjadi komponen mobil listrik sebesar 30 persen.
“Kita ingin meningkatkan nilai tambah setiap komoditas yang kita punya sehingga dapat nilai tambah yang maksimal, ekosistem mulai dari pertambangan diproses menjadi katoda kemudian baterai cell kemudian diproses menjadi mobil listrik yang kita bangun di Indonesia,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan juga bahwa kendaraan listrik memiliki banyak keunggulan. Tidak hanya ramah lingkungan karena minim emisi karbon, tapi juga dapat membuat perekonomian lebih stabil. Pasalnya, listrik yang menjadi energi penggerak kendaraan tersebut berasal dari pembangkit yang energi primernya tersedia di dalam negeri.
“Bagi PLN transisi mobil listrik bukan hanya untuk meningkatkan permintaan listrik disaat kondisi suplai listrik mengalami surplus. Mobil ini juga terbukti unggul dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil,” tutur Zulkifli.
Dengan terbangunnya ekosistem kendaraan listrik yang energinya bersumber dari dalam negeri, maka penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak akan berkurang, sehingga negara juga dapat mengurangi impor minyak dan ujung-ujungnya terjadi penghematan devisa. Kondisi ini akan menekan angka defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sehingga membuat perekonomian dalam negeri lebih stabil.
“Sepanjang tahun kita mengimpor triliunan rupiah bahan bakar untuk mobil fosil, sementara untuk mobil listrik kita tidak melakukan impor terkait dengan energi primer, ini dua hal yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kita ke depan,” ujar Zulkifli dengan semangat.
Untuk mengakselerasi ekosistem mobil listrik dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, Zulkifli memandang, masyarakat membutuhkan kebijakan yang lebih menarik untuk membeli mobil listrik dibandingkan membeli mobil fosil, sehingga dapat dinikmati masyarakat lebih luas. Pemerintah memang telah menghapus PPnBM mobil listrik. “Kami berharap pemerintah dapat juga menghapus PPn dan PPh seperti yang sudah dinikmati mobil fosil,” ungkapnya.
Sebagai bagian untuk membentuk eksosistem, PLN terus membangun fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hingga saat ini total SPKLU yang telah dibangun PLN sebanyak 60 unit terletak di 45 lokasi pada 21 kota. Jumlah tersebut akan bertambah karena PLN sedang membangun 54 unit SPKLU di 21 kota. PLN juga membuka kesempatan bagi swasta untuk ikut berpartisipasi membangun SPKLU dengann skema bisnis yang sudah disiapkan PLN.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri bisa menjadi kunci untuk mendorong Indonesia sebagai negara maju. Penghematan devisa karena berkurangnya impor minyak bisa dialihkan untuk membiayai sektor yang lebih produktif. “Konversi ke kendaraan listrik itu untuk memperbaiki neraca perdagangan. Ini kunci utama kita negara menjadi negara maju,” ungkapnya.
Bob Saril menambahkan, selain negara yang mendapat manfaat dari penggunaan kendaraan listrik, masyarakat juga bisa mendapat manfaat penghematan biaya jika menggunakan kendaraan listrik. Saat ini PLN memberikan harga khusus diskon 30 persen kepada pemilik kendaraan listrik yang mengisi daya baterainya di rumah, yakni menjadi Rp 1.100 per kilowatt hour (kWh).
***