Jakarta, STABILITASBISNIS.COM – Di tengah ketidakpastian dan kompleksitas masalah dunia saat ini, kunci dari pertumbuhan ekonomi pada tahun tahu depan di tingkat global maupun domestik adalah kemampuan dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Jika pandemi sudah terkendali, roda ekonomi baru bisa mulai bergerak. Semakin terkendali maka rodanya bisa berputar lebih cepat. Namun bila yang terjadi sebaliknya, dimana pandemi belum terkendali, maka roda ekonomi menjadi susah bergerak kalaupun bergerak bukan maju melainkan mundur.
Pandangan itu disampaikan Jokowi saat berbicara pada Kompas100 CEO Forum Kamis, (18/11) di Istana Negara. Di dalam rilis yang tercantum pada situs resmi Sekretariat Kabinet, Jokowi juga menyampaikan, bahwa kunci kondisi ekonomi pada tahun depan hanya satu, yaitu pengendalian pandemi Covid-19. “Hanya itu kuncinya. Kalau tidak terkendali, maka ekonomi akan merosot dan terpuruk lagi,” ucap Jokowi saat menyampaikan Pidato Kunci.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan semua pihak, meski sudah terkendali tetap harus terus berhati-hati dalam menghadapi pandemi ini, jangan sampai terjadi gelombang berikutnya seperti yang tengah dialami sejumlah negara di dunia.
Pembukaan berbagai aktivitas masyarakat, tambahnya, harus dilakukan secara bertahap sambil terus memperhatikan perkembangan situasi pandemi. “Saya selalu sampaikan kepada menteri, kepada kepala daerah, buka aktifitas ekonominya harus setahap demi setahap. Tidak usah tergesa-gesa mau membuka semuanya. Lihat dulu bagaimana positivity rate-nya. Perhatikan juga dengan seksama keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit seperti apa, cek lagi testing dan tracing setiap daerah seperti apa, semuanya. Memang kita harus hati-hati,” ucapnya.
Setelah sempat mengalami puncak kasus Covid-19 pada pertengahan tahun, saat ini situasi pandemi di tanah air sudah agak terkendali dengan kasus harian berkisar 300-500 kasus. Jokowi menyampaikan, semua itu berkat kerja sama seluruh elemen bangsa. “Kuncinya menurut saya adalah gotong royong, kerja bersama-sama, solidaritas antar seluruh elemen bangsa. Kuncinya ada di situ dan itu sudah kita tunjukkan di bulan Juli, Agustus, September, dan kita bisa melakukan itu,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi menyampaikan, pemerintah juga masih memacu terus percepatan vaksinasi di seluruh daerah, yang merupakan salah satu kunci dari penanganan pandemi. Meskipun menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam mendistribusikan vaksin ke seluruh tanah air, hingga saat ini 219 juta dosis vaksin telah berhasil disuntikkan kepada masyarakat.
“Ini negara yang paling sulit manajemen logistiknya, manajemen transportasinya juga sulit, bukan hal yang mudah. Hingga kini sudah 219 juta dosis yang sudah disuntikan, pada akhir tahun ini kita berharap sudah berada pada kisaran 280-290 juta,” ujarnya.
***