Penulis : Yudi Rachman I Editor : Yudi Rachman
Jakarta, STABILITASBISNIS.COM – Data yang tercantum dalam Inmendagri Nomor 60 Tahun 2021 yang terbit pada 16 November 2021, dari 128 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa-Bali, 26 Kabupaten/Kota atau sekitar 20 persen berstatus level 1. Kemudian 61 Kabupaten/Kota berstatus PPKM level 2 atau sekitar 48 persen. Dan, 41 daerah atau 32 persen, level 3.
Sementara itu di Jawa Barat, dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, ada 5 kabupaten/kota atau 18,5 persen daerah yang berstatus PPKM level 1, kemudian ada 13 kabupaten/kota atau 48 persen yang berstatus PPKM level 2, dan ada 9 kabupaten/kota atau 33,5 persen dengan status PPKM level 3. Berikut nama-nama daerahnya;
PPKM Level 1 (18,5 persen)
- Kota Cirebon,
- Kota Bogor,
- Kabupaten Pangandaran,
- Kota Banjar
- Kabupaten Bekasi;
PPKM level 2 (48 persen)
- Kota Sukabumi
- Kota Bekasi
- Kota Bandung
- Kabupaten Tasikmalaya
- Kabupaten Majalengka
- Kota Depok
- Kota Cimahi
- Kabupaten Karawang
- Kabupaten Cianjur
- Kabupaten Ciamis
- Kabupaten Bandung Barat
- Kabupaten Sumedang
- Kabupaten Subang
PPKM level 3 (33,5 persen)
- Kabupaten Kuningan
- Kabupaten Sukabumi
- Kabupaten Purwakarta
- Kota Tasikmalaya
- Kabupaten Indramayu
- Kabupaten Cirebon
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Bandung
- Kabupaten Garut
Naik-turunnya status level PPKM salah satunya tergantung kepada jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin, baik untuk dosis pertama maupun kedua. Bagaimana dengan vaksinisasi di Jawa Barat?
Berdasarkan data yang tercantum dalam aplikasi vaksin.kemenkes.go.id, pada hari ini (17/11/2021), status vaksin Covid-19 di Jawa Barat masih sebesar 62,72 persen untuk dosis pertama sedangkan untuk dosis 2 sebesar 40,06 persen. Berikut data vaksin dosis pertama pada 27 kabupaten/kota di Jawa Barat;
- Kota Cirebon (253,373 atau 96,63 persen)
- Kota Bogor (723,489 atau 88,29 persen)
- Kabupaten Pangandaran (264,327 atau 76,80 persen)
- Kota Banjar (119,698 atau 74,65 persen)
- Kabupaten Bekasi (1,775,719 atau 73,44 persen)
- Kota Sukabumi (243,678 atau 90,31 persen)
- Kota Bekasi (1,501, 940 atau 74,50 persen)
- Kota Bandung (1,889,20 atau 96,76 persen)
- Kabupaten Tasikmalaya (812,765 atau 54.86 persen)
- Kabupaten Majalengka (653,015 atau 62,31 persen)
- Kota Depok (1,097,472 atau 68,02 persen)
- Kota Cimahi (399,383 atau 88,08 persen)
- Kabupaten Karawang (1,275,913 atau 66.55 persen)
- Kabupaten Cianjur (1,076,881 atau 56,18 persen)
- Kabupaten Ciamis (587,978 atau 58,91 persen)
- Kabupaten Bandung Barat (977,121 atau 69,99 persen)
- Kabupaten Sumedang (666,412 atau 72,19 persen)
- Kabupaten Subang (762,353 atau 59,32 persen)
- Kabupaten Kuningan (413,010 atau 44,75 persen)
- Kabupaten Sukabumi (1,014,710 atau 47,49 persen)
- Kabupaten Purwakarta (475,219 atau 61,17 persen)
- Kota Tasikmalaya (349,533 atau 62,39 persen)
- Kabupaten Indramayu (850,996 atau 58,17 persen)
- Kabupaten Cirebon (883,087 atau 49,53 persen)
- Kabupaten Bogor (2,297,539 atau 54.48 persen)
- Kabupaten Bandung (1,583,814 atau 56.66 persen)
- Kabupaten Garut (1,056,975 atau 53,44 persen)
Di dalam situs resmi provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh sekda kabupaten/kota mempercepat vaksinasi untuk mencapai target vaksinasi 37 juta warga Jabar hingga akhir Desember 2021.
“Saya titip urusan vaksinasi itu harus sukses di akhir tahun ini. Sekda yang bertugas adalah perpanjangan tangan wali kota/bupati, tolong semangat lagi supaya di akhir tahun kita bisa mengejar target vaksinasi,” kata kang Emil dalam acara pelantikan kepengurusan Komisariat Wilayah Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Barat Periode 2021-2024 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (16/11/2021).
***