Penulis : TS Pajakoen I Editor : Yudi Rachman
Jakarta, STABILITASBISNIS.COM – Salah satu entitas bisnis MNC Group, yaitu PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), secara resmi mengumumkan pembatalan rencana merger antara anak usahanya, PT Asia Vision Network (AVN) dengan Malaca Straits Acquisition Company (MLAC).
Semula, upaya merger tersebut disiapkan MNC Group sebagai strategi agar AVN dapat tercatat sebagai emiten di Bursa Nasdaq, mengingat posisi MLAC sebagai special-purpose acquisition company (SPAC) alias perusahaan cangkang yang telah terdaftar di Nasdaq dengan kode saham MLAC.
Bahkan, AVN yang nantinya telah merger dengan MLAC juga telah direncanakan untuk mendirikan MNC Entertainment Limited di Cayman Island demi memperkuat posisi perusahaan pasca merger. Karena itu, buntut dari batalnya proses merger antara AVN dan MLAC, maka dapat dipastikan juga keseluruhan dari rencana tersebut juga turut kandas.
Terkait pembatalan proses merger tersebut, pihak IPTV menegaskan bahwa kebijakan perusahaan tersebut bersifat final. Meski demikian, pihak IPTV juga turut menjamin bahwa kepastian pembatalan merger itu tidak akan mengganggu dan membawa dampak terhadap kinerja operasional dan juga keuangan IPTV serta AVN.
“(Pembatalan) Sudah final. Kami belum mempertimbangkan adanya kemungkinan untuk melanjutkan rencana merger tersebut,” ujar Sekretaris Perusahaan IPTV, Muharzi Hasril, dalam penjelasan perusahaan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (10/10).
Sebagaimana diketahui, proses merger AVN dan MLAC sendiri telah dipersiapkan oleh MNC Group sejak Semester II/2020 lalu. Meski begitu, penandatanganan secara resmi perjanjian penggabungan AVN-MLAC baru dilakukan oleh pihak-pihak terkait pada Maret 2021 lalu.
Sedianya, keseluruhan proses penggabungan diperkirakan bakal rampung pada triwulan III/2021 ini, dengan perkiraan nilai valuasi perusahaan pasca merger bakal menembus angka US$573 juta, atau mencapai Rp8,02 triliun, dengan asumsi kurs dollar terhadap rupiah sebesar Rp14.000 per dollar AS. Berdasarkan keterangan resmi dari IPTV, aksi korporasi dengan nilai sebesar itu terpaksa harus kandas lantaran pihak MNC Group menilai bahwa kondisi transaksi SPAC di Bursa Nasdaq saat ini tengah ramai, sehingga dikhawatirkan bakal mempengaruhi valuasi dan dianggap overcrowded.
Di lain pihak, alih-alih harus ‘berjibaku’ di bursa luar negeri, pihak MNC Group menganggap bahwa investor Bursa Efek Indonesia kini justru tengah bergairah terhadap kinerja perusahaan yang bergerak di bidang digital, seperti halnya sektor bisnis yang digeluti oleh AVN. Karenanya, MNC Group pada akhirnya memutuskan menarik diri dari upaya menembus bursa global lewat merger AVN-MLAC dan kembali fokus pada pasar dalam negeri.
***